Pada Tanggal 13 April 2014, Provinsi Sulawesi
Tengah genap berusia 50 tahun. Dalam usianya yang menginjak setengah abad ini,
banyak peristiwa penting mewarnai sejarah perjalanan provinsi ini. Bagi orang
bijak, sejarah pada masa lalu merupakan sumber inspirasi untuk saat sekarang
dan saat yang akan datang. Dengan memahami sejarah, tindakan kepahlawanan dan
peristiwa gemilang pada masa lalu diharapkan menjadi sumber inspirasi untuk
mencetuskan peristiwa besar pula. Sejarah tersebut di antaranya seperti yang dicerikan
di bawah ini.
Pada abad ke 13, di Sulawesi Tengah sudah berdiri
beberapa kerajaan seperti Kerajaan Banawa, Kerajaan Tawaeli, Kerajaan Sigi,
Kerajaan Bangga, dan Kerajaan Banggai. Pengaruh Islam ke kerajaan-kerajaan di
Sulawesi Tengah mulai terasa pada abad ke 16. Penyebaran Islam di Sulawesi
Tengah ini merupakan hasil dari ekspansi kerajaan-kerajaan di Sulawesi Selatan.
Pengaruh yang mula-mula datang adalah dari Kerajaan Bone dan Kerajaan Wajo.
Pengaruh Sulawesi Selatan begitu kuat terhadap
Kerajaan-Kerajaan di Sulawesi Tengah, bahkan sampai pada tata pemerintahan.
Struktur pemerintahan kerajaan-kerajaan di Sulawesi Tengah akhirnya terbagi
dua, yaitu, yang berbentuk Pitunggota dan lainnya berbentuk Patanggota.
Pitunggota adalah suatu lembaga legislatif yang
terdiri dari tujuh anggota dan diketuai oleh seorang Baligau. Struktur
pemerintahan ini mengikuti susunan pemerintahan ala Bone dan terdapat di
Kerajaan Banawa dan Kerajaan Sigi. Struktur lainnya, yaitu, Patanggota,
merupakan pemerintahan ala Wajo dan dianut oleh Kerajaan Palu dan Kerajaan
Tawaeli. Patanggota Tawaeli terdiri dari Mupabomba, Lambara, Mpanau, dan Baiya.
Pangaruh lainnya adalah datang dari Mandar.
Kerajaan-kerajaan di Teluk Tomini adalah cikal bakalnya berasal dari Mandar.
Pengaruh Mandar lainnya adalag dengan dipakainya istilah raja. Sebelum pengaruh
ini masuk, di Teluk Tomini hanya dikenal gelar Olongian atau tuan-tuan tanah
yang secara otonom menguasai wilayahnya masing-masing. Selain pengaruh
Mandar, kerajaan-kerajaan di Teluk Tomini juga dipengaruhi Gorontalo dan
Ternate. Hal ini terlihat dalam struktur pemerintahannya yang sedikit banyak
mengikuti struktur pemerintahan di Gorontalo dan Ternate tersebut. Struktur
pemerintahan tersebut terdiri dari Olongian (kepala negara), Jogugu (perdana
menteri), Kapitan Laut (Menteri Pertahanan), Walaapulu (menteri keuangan), Ukum
(menteri perhubungan), dan Madinu (menteri penerangan).
Dengan meluasnya pengaruh Sulawesi Selatan,
menyebar pula agama Islam. Daerah-daerah yang diwarnai Islam pertama kali
adalah daerah pesisir. Pada pertengahan abad ke 16, dua kerajaan, yaitu Buol
dan Luwuk telah menerima ajaran Islam. Sejak tahun 1540, Buol telah berbentuk
kesultanan dan dipimpin oleh seorang sultan bernama Eato Mohammad Tahir.
Mulai abad ke 17, wilayah Sulawesi Tengah mulai
masuk dalam kekuasaan kolonial Belanda. Dengan dalih untuk mengamankan armada
kapalnya dari serangan bajak laut, VOC membangun benteng di Parigi dan Lambunu.
Pada abad ke 18, meningkatkan tekanannya pada raja-raja di Sulawesi Tengah.
Mereka memanggil raja-raja Sulawesi Tengah untuk datang ke Manado dan Gorontalo
untuk mengucapkan sumpah setia kepada VOC. Dengan begitu, VOC berarti telah
menguasai kerajaan-kerajaan di Sulawesi Tengah tersebut.
Permulaan abad ke 20, dengan diikat suatu
perjanjian bernama lang contract dan korte verklaring,
Belanda telah sepenuhnya menguasai Sulawesi Tengah, terhadap kerajaan yang
membangkang, Belanda menumpasnya dengan kekerasan senjata. Pada permulaan abad
ke 20 pula mulai muncul pergerakan-pergerakan yang melakukan perlawanan
terhadap kolonial Belanda. Selain pergerakan lokal, masuk pula
pergerakan-pergerakan yang berpusat di Jawa. Organisasi yang pertama mendirikan
cabang di Sulawesi Tengah adalah Syarikat Islam (SI), didirikan di Buol
Toli-Toli tahun 1916. Organisasi lainnya yang berkembang di wilayah ini adalah
Partai Nasional Indonesia (PNI) yang cabangnya didirikan di Buol tahun 1928.
organisasi lainnya yang membuka cabang di Sulawesi Tengah adalah Muhammadiyah
dan PSII.
Perlawanan rakyat mencapai puncaknya tanggal 25
Januari 1942. Para pejuang yang dipimpin oleh I.D. Awuy menangkap para tokoh
kolonial seperti Controleur Toli-Toli De Hoof, Bestuur Asisten Residen Matata
Daeng Masese, dan Controleur Buol de Vries. Dengan tertangkapnya tokoh-tokoh
kolonial itu, praktis kekuasaan Belanda telah diakhiri. Tanggal 1 Februari
1942, sang merah putih telah dikibarkan untuk pertama kalinya di angkasa
Toli-Toli. Namun keadaan ini tidak berlangsung lama karena seminggu kemudian
pasukan Belanda kembali datang dan melakukan gempuran.
Meskipun telah melakukan gempuran, Belanda tidak
sempat berkuasa kembali di Sulawesi Tengah karena pada waktu itu, Jepang
mendarat di wilayah itu, tepatnya di Luwuk tanggal 15 Mei 1942. dalam waktu
singkat Jepang berhasil menguasai wilayah Sulawesi Tengah. Di era Jepang,
kehidupan rakyat semakin tertekan dan sengsara seluruh kegiatan rakyat hanya
ditujukan untuk mendukung peperangan Jepang. Keadaan ini berlangsung sampai Jepang
menyerah kepada Sekutu dan disusul dengan proklamasi kemerdekaan Republik
Indonesia.
Pada awal kemerdekaan, Sulawesi tengah merupakan
bagian dari provinsi Sulawesi. Sebagaimana daerah lainnya di Indonesia, pasca
kemerdekaan adalah saatnya perjuangan mempertahankan kemerdekaan yang baru saja
diraih. Rongrongan terus datang dari Belanda yang ingin kembali menjajah
Indonesia. Belanda menerapkan politik pecah-belah dimana Indonesia dijadikan
negara serikat. Namun akhirnya bangsa Indonesia dapat melewati rongrongan itu
dan pada tanggal 17 Agustus 1950 Indonesia kembali menjadi negara kesatuan.
Sejak saat itu, Sulawesi kembali menjadi salah
satu provinsi di Republik Indonesia dan berlangsung hingga terjadi pemekaran
tahun 1960. Pada tahun tersebut Sulawesi dibagi dua menjadi Sulawesi
Selatan-Tenggara yang beribukota di Makassar dan Sulawesi Utara-Tengah yang
beribukota di Manado.
Pada tahun 1964, Provinsi Sulawesi Utara-Tengah
dimekarkan menjadi provinsi Sulawesi Utara yang beribukota di Manado dan
Sulawesi Tengah yang beribukota di Palu. Pada
tanggal 13 April 1964, untuk pertama kalinya diangkat Gubernur tersendiri
Propinsi Sulawesi Tengah, sehingga tanggal ini pula diperingati sebagai hari
ulang tahun propinsi ini hingga sekarang.
Sumber: Grage News dalam Secangkir Narasi Alam.
Kini Hadir Taruhan Online yang pastinya berbeda dan asyik untuk dimainkan
BalasHapusSabung Ayam Online S1228.net
Livestreaming langsung dari arena sabung ayam filipina.
Minimal Bet 20ribu
Minimal Deposit dan Withdraw 50ribu
Cashback 5-10%
Referral 2%
Gabung dan Mainkan sekarang juga Taruhan Sabung Ayam Online Terpercaya
Hanya di s1228.net