Sambil menyelam minum air, ungkapan ini
barangkali cocok untuk menggambarkan pengalaman saya. Bagaimana tidak, setelah
maksud dan tujuan utama kedatangan saya tercapai, saya juga masih sempat
mendatangi salah satu objek wisata alam yang luar biasa indahnya. Alhasil,
sambil melakukan sesuatu, juga dapat mempelajari atau mendapat manfaat lain
dari apa yang kita lakukan. Saat itu saya berada di Tojo Unauna, sebuah
kabupaten di Provinsi Sulawesi Tengah dengan wilayah meliputi daratan dan
gugusan pulau-pulau kecil. Wilayah ini menyimpan banyak potensi wisata alam
yang luar biasa indahnya, di mana salah satunya adalah objek wisata alam
Tanjung Api.
Tanjung Api
merupakan sebuah tanjung yang terletak di teluk tomini dan termasuk dalam
kawasan hutan konservasi
dengan fungsi sebagai cagar alam. Akses menuju ke sana sebenarnya dapat ditempuh
melalui jalan kaki dengan melintasi kawasan hutan, namun karena saat itu sudah
sore, saya bersama beberapa teman menggunakan perahu tempel milik Balai Taman Nasional Kepulauan Togean,
dengan waktu tempuh perjalanan kurang lebih selama 30 menit dari Kota Ampana.
Sepanjang
perjalanan menuju Tanjung Api, panorama bawah laut dengan terumbu karang dan
padang lamun menjadi pemandangan yang luar biasa indahnya – sangat cocok untuk
snorkeling. Panorama alam yang juga tak kalah indah kami saksikan dari atas
perahu adalah pemandangan Sunset. Saking asiknya menikmati pemandangan alam, pas
di perairan yang tidak terlalu dalam, baling-baling mesin perahu yang kami
tumpangi mengenai terumbu karang. Beruntung karang di perairan sekitar Tanjung
Api merupakan terumbu karang yang hidup, sehingga kecelakaan yang sempat
membuat kami panik itu tidak mengakibatkan baling-baling perahu menjadi patah.
Dan petualangan kecil pun dapat dilanjutkan kembali.
Dalam perjalanan
menuju Tanjung Api juga dijumpai beberapa deretan rumah Orang Bajoe yang
mengapung di perairan dangkal di pinggiran tanjung. Orang Bajoe, sejak mereka
lahir hingga kehidupannya selalu bersentuhan dengan laut. Karena itu pula
mereka tidak membangun rumahnya di daratan. Konon, karena sering menyelam di
dalam laut untuk mencari ikan dan biota laut lainnya, membuat beberapa di
antara mereka terkena gangguan pendengaran.
Puncak dari
keindahan pemandangan adalah setiba di pantai. Pasir dan bebatuan pantai terasa
hangat saat diinjak tanpa alas kaki. Suasana yang agak gelap tidak menyurutkan
kegembiraan kami. Pada kondisi yang agak gelap ini justru waktu yang tepat
menyaksikan keindahan Tanjung Api, karena beberapa titik nyala api di pantai
sudah langsung kelihatan tanpa kita nyalakan dengan korek api.
Cagar Alam
Tanjung Api dengan luas kawasan 4.246,00 Ha, memiliki potensi utama kawasan
adalah sebagai sumber api alam. Adanya gas alam yang keluar secara alami di
sepanjang tanjung, maka bila pantai digali sedalam lima hingga sepuluh
sentimeter akan keluar gas yang dapat dinyalakan dengan korek api. Apabila
tidak ditutup dengan pasir atau tanah, maka api ini akan menyala terus. Karena
ini juga, konon para nelayan yang sedang memancing ikan di sekitar Tanjung Api,
bila lapar tinggal merapat ke pantai dan membakar ikannya tanpa bersusah payah
meniup-niup api terlebih dahulu.
Adanya gas alam
yang keluar di sepanjang tanjung, dengan perairan yang kaya akan terumbu karang
serta biota laut lainnya, membuat Tanjung Api memang benar-benar lokasi yang
menakjubkan sobat. Mau buktikan, silahkan datang ke sana…
Butuh tas yang bikin kamu keren sewaktu lagi traveling atau melakukan kegiatan diluar rumah??? Cek aja website kami di...
BalasHapuswww.elyoner.com
Thank you..and happy shopping
:)